Seoul National Senior High School
Seoul National Senior High
School. Siapa yang tidak tahu dengan sekolah ini? Sekolah yang sangat terbesar,
terkenal, terkemuka, termahal, berkonsep asrama dan paling menjanjikan siswa-siswinya
di masa depan atau ke universitas nanti. Seoul National Senior High School
dibangun setelah Seoul National University, dibangun karena Seoul National
University ingin calon siswa-siswi yang sebelum masuk ke universitasnya sudah
siap karena di SMA sudah dilatih. Tidak sedikit alumni siswa-siswi di sini yang
sukses menggapai cita-cita mereka karena mereka belajar di SMA dan kuliah
disini, maka dari itu orangtua mana yang tidak menginginkan anaknya masuk ke
SMA dan universitas ini. Otomatis, siswa-siswi di Seoul National Senior High
School adalah dari keluarga kelas atas karena untuk masuk ke sekolah ini
memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi tidak mudah untuk menjadi murid di
sekolah ini, selain membutuhkan biaya yang tidak sedikit, tidak sembarang siswa
yang di pilih menjadi murid di sekolah ini. Siswa yang mempunyai nilai yang
terbaik 10 besar di sekolah asal dan nilai yang stabil/konsisten (tidak ada
yang turun) maka siswa tersebut bisa menjadi murid di Seoul National Senior
High School.
Devondra Lee (October, 16 1997)
Devondra Lee. Nama yang tidak
asing di Asia, ya Korea. Tetapi nama Devondra bukan nama Korea. Devondra Lee
adalah anak blasteran Korean dan Perancis. Marga Lee nama marga Korea dari
ayahnya dan Devondra nama Perancis dari Ibunya. Ayah Devondra adalah pemilik
perusahaan otomotif tersukses di manca Negara berpusat di Korea dan Ibunya adalah
pemilik sebuah entertainment besar di Korea yang lumayan pesat perkembangannya
namun perusahaan ibunya masih butuh banyak perjuangan karena maraknya
entertainment-entertainment muncul. Devondra juga mempunyai seorang kakak
laki-laki, kakaknya sudah mempunyai keluarga
yang sukses pula, kakaknya membantu ayahnya mengurus perusahan di bagian Asia,
wajar karena dia adalah anak pertama dan dia seorang laki-laki maka ayahnya
mempercayainya untuk memimpin sebagian perusahaan milik ayahnya. Sedangkan
Devondra masih duduk di bangku SMA masih mencari jati dirinya apa yang diminati
dirinya, orangtua Devondra khawatir karena Devondra belum menentukan bidang
yang diminatinya, karena nilai Devondra mempunyai nilai yang terbaik selalu
masuk 5 besar disemua mata pelajaran di sekolahnya, orangtuanya semakin bingung
anaknya unggul di bidang apa.
Emi Despina (December, 5 1997)
Emi Despina lahir di Negeri ginseng mempunyai panggila Emi. Bukan berarti lahir di Korea dia mempunyai keturunan dari
Korea, melainkan dia lahir di Korea karena orangtuanya mempunyai tugas di Korea
untuk pekerjaannya pada saat dia di rahim ibunya ke 7 bulannya. Emi cukup lama
tinggal di Korea, maka dari itu Emi fasih berbicara bahasa Korea. Emi mempunyai
Ibu yang berasal dari Jepang dan ayah yang berasal dari Yunani. Maka tidak aneh
jika Emi mempunyai wajah menyerupai orang Jepang karena keturunan dari Ibunya. Emi
selalu berpindah tempat tinggal karena pekerjaan orang tuanya. Ayahnya adalah
seorang pemilik perusahan besar elektronik yang sudah diakui di manca Negara
dan Ibunya adalah pemilik perusahaan konvensional yaitu alas kaki yang sudah
disegani oleh manca Negara juga. Sedangkan Emi anak perempuan satu-satunya yang
tidak mungkin meneruskah perusahaan milik ayahnya karena dia juga tidak
tertarik di bidang elektronik. Dia lebih tertarik mengikuti jejak ibunya tetapi
di bagian design. Maka dari itu orangtuanya menyekolahkannya di Seoul National
Senior High School karena orangtuanya percaya bahwa sekolahnya menjamin anaknya
untuk sukses di bidang yang dia minati.
Anneliese Hanako (February, 23
1998)
Anneliese Hanako. Anak tunggal
dari keluarga Yakuza. Keluarga Yakuza ini karena ayahnya adalah seorang
bos/pemimpin geng yakuza di kota Jepang terbesar, terkaya dan sangat terkenal,
sedangkan Ibunya hanya menerima profesi suaminya. Ayah yang berasal dari Jepang
dan Ibu yang berasal dari Jerman. Ayahnya memiliki sifat yang keras karena efek
dari profesinya yaitu bos geng yakuza di Jepang sedangkan Ibunya memiliki sifat
yang bertolak belakang dengan suaminya, lembut dan penuh kasih sayang.
Sejujurnya Hanako tidak suka dengan keluarganya yang memiliki profesi Yakuza,
dia malu dengan profesi keluarganya, dari dia belum sekolah hinggak duduk di
bangku SMP dia selalu diejek oleh teman-temannya karena dia adalah keturunan
dari yakuza. Tetapi, Hanako berusaha memendam perasaan itu saat dia berada di
rumah dan berhadapan dengan orangtuanya. Di rumah Hanako selalu menuruti apa
yang di perintahkan oleh sang Ayah, Hanako memiliki kepribadian yang feminim
dia dilakukan bagaikan seorang putri tetapi sebagai putri yakuza. Kemanapun
Hanako pergi selalu di kawal oleh bawahan-bawahan ayahnya yang berdandan
seperti preman, hanako sudah terbiasa tetapi dia juga sangat malu jika dia
dikawal dengan bawahan ayahnya itu maka dari itu Hanako jarang sekali keluar
rumah. Semakin tua umur Hanako dia semakin tidak betah dengan keluarganya,
Hanako mempunyai cita-cita menjadi dokter dan memutuskan untuk sekolah di Seoul
National Senior High School yang berkonsep asrama dan mempunyai aturan tidak
boleh membawa pendamping ntah itu dari pihak keluarga atau yang lain. Hanako
ingin hidup bebas seperti anak-anak remaja lainnya. Dan orangtua Hanako dengan
berat hati menyetujuinya.
Carmela Kumiko (April, 7 1998)
Carmela Kumiko. Nama gadis
blasteran Italia dari ayah dan Jepang dari ibunya biasa dipanggil Carmela. Ayah
dan Ibunya menjalani bisnis yang sama di bidang pertambangan dan mempunyai
perusahaan pertambangan terbesar di dunia. Sekarang keluarga Carmela menetap di
Negeri Ginseng karena perusahaan ayah dan Ibunya berpusat di Korea. Sebenarnya
Carmela tertarik dengan bidang yang menyangkutpautkan dunia science terutama
kimia. Tetapi Carmela masih tidak yakin dengan kertertarikannya dengan dunia
science disamping itu dia juga ingin membantu orangtuanya untuk meneruskan
bisnisnya di bidang pertambangan. Di samping itu Carmela juga tertarik dengan
dunia entertainment dia sempat berkeinginan masuk di dunia entertainment tetapi
Carmela juga tetap tidak yakin. Makadari itu Carmela ingin melanjutkan
sekolahnya di Seoul National Senior High School yang katanya dapat menjanjikan
siswa-siswi yang bersekolah di situ. Dan orangtua Carmela dengan senang hati
mengijinkan putrinya sekolah di Seoul National Senior High School karena
orangtuanya tahu jika sekolah itu adalah sekolah yang terbaik di Korea Selatan.
Ahn Diane (November, 4 1998)
Ahn Diane. Bermarga Ahn karena
memang mempunyai keturunan Korea dari Ayahnya dan Diane nama Inggris dari
Ibunya. Sebelum Diane masuk sekolah bahkan sebelum dia mendaftar di Seoul
National Senior High School Diane sangat dikenal di lingkungan sekolah
tersebut, bagaimana tidak dikenal, Ibunya adalah kepala sekolah dan pendiri
sekolah itu, wajar jika hampir seluruh murid Seoul National Senior High School
mengenal sosok Ahn Diane. Tetapi banyak juga murid yang tidak suka dengan Ahn
Diane karena murid-murid menganggap bahwa Ahn Diane masuk sekolah ini karena
Ibunya. Memang Ahn Diane masuk sekolah Seoul National Senior High School karena
Ibunya menyuruhnya tetapi Ahn Diane berusaha agar tidak mengecewakan Ibunya,
dia berusaha agar nilainya tinggi dan bisa masuk Seoul National Senior High
School. Tetapi dengan adanya gosip itu tidak membuat Diane terpuruk atau malu,
bahkan dengan adanya gosip itu membuat Diane tegar dan ingin membuktikan bahwa
gosip itu salah. Ayah Diane adalah seorang politisi di England. Orangtua Diane
sangat sibuk, sejak Diane duduk di bangku taman kanak-kanak Diane dirawat oleh
kedua orang kepercayaan orangtuanya yang bernama Lee Doojoon dan Lee Jungah,
mereka adalah suami-istri yang merawat Diane dari kecil hingga Diane menjadi
gadis remaja yang tumbuh sehat karena Doojoon dan Jungah. Diane bertemu dengan
orangtuanya minimal setahun 2 pertemuan disaat musim panas atau sedang hari
besar dunia. Diane sudah menganggap Doojoon dan Jungah seperti orangtuanya
sendiri karena disaat dia membutuhkan sosok ayah dan ibu Doojoon dan Jungah lah
yang selalu ada untuknya.
Aida Josefina (November, 7 1998)
Aida Josefina. Gadis dari darah Italia-Spanyol.
Italia dari Ayahnya dan Spanyol dari Ibunya. Aida gadis yang tumbuh sehat yang
dibesarkan oleh orangtuanya. Bagaimana tidak sehat sedangkan kedua orangtuanya
mempunyai bisnis di bidang kuliner. Ayahnya mempunyai pabrik fast food yang
sudah mendunia (Fried Chiken) tetapi sang Ayah tidak pernah memberikan produk
dari pabriknya karena ayahnya tidak mau sang anak memakan makanan yang tidak
sehat, bahkan sang ayah melarang Aida untuk memakan makanan cepat saji. Ibunya
mempunyai resto dan pabrik bakery pastry di Korea Selatan yang sangat terkenal
karena lezat dan sehat tidak mengandung bahan-bahan pengawat dan kawannya. Aida
juga mempunya kakak laki-laki yang sudah bekerja. Kakaknya juga membantu Ibunya
di resto yang mencabang di Busan. Tetapi Aida tidak mempunyai cita-cita di
bidang kuliner seperti orangtuanya. Aida mempunyai cita-cita tersendiri yaitu
di dunia entertainment. Meskipun orangtua Aida kecewa karena dia tidak berminat
di bidang yang sama dengan orangtuanya tetapi orangtuanya bangga karena dia
adalah pencapai nilai terbaik saat dia sekolah sejak di sekolah dasar hingga SMP
dan orangtua Aida memtuskan untuk menyekolahkan anaknya di Seoul National
Senior High School.
No comments:
Post a Comment